KKNITY‍ 2016
Kamis, 01 September 2016

Program Kali Bersih (PROKASIH)

Sungai sangat bermanfaat bagi keberlangsungan makhluk hidup dan ekosistem disekitarnya. Keanekaragaman hayati yang terdiri dari faktor biotik dan abiotik disepanjang aliran sungai tentunya menjadi perhatian tersendiri agar eksistensinya tetap terjaga dengan baik. Betapa pentingnya peran sungai dalam berbagai instrumen kehidupan tentu harus diimbangi dengan upaya-upaya pelestarian dan pengelolaan daerah aliran sungai (DAS) yang mampu menjawab isu lingkungan dewasa ini secara kontinu. 

Balirejo RT 53/ RW 06 Kelurahan Muja-Muju merupakan salah satu daerah yang dialiri Sungai Gajah Wong. Dengan sebaran penduduk yang padat dan mayoritas penduduknya berprofesi sebagai pedagang dan buruh, tidak mengherankan jika masyarakat setempat kurang memahami dan menerapkan pola hidup sehat karena mungkin aktivitas keseharian yang terkuras selama di luar rumah. Hal ini terlihat dari kondisi permukiman yang masih tidak dilengkapi dengan MCK, tempat sampah dan saluran limbah yang memadai. Bahkan limbah rumah tangga warga masih banyak yang langsung disalurkan ke sungai dengan alasan Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) Komunal bantuan pemerintah tidak bisa menampung limbah warga karena ketinggiannya yang melebihi saluran limbah rumah tangga warga. Kabar baiknya, kesadaran warga untuk tidak membuang sampah ke badan sungai sudah mulai meningkat, hanya saja untuk wilayah yang berada diseberang sungai acap kali ditemukan timbunan sampah dengan volume yang sangat banyak.

Berdasarkan hal tersebut, kami, mahasiswa KKN ITY (STTL “YLH”) kelompok IV sekaligus sebagai insan yang peduli lingkungan melakukan kegiatan “Program Kali Bersih Sungai Gajah Wong” bersama masyarakat Balirejo RT 53/ RW 06 Muja-Muju, Dosen Fakultas Pertambangan ITY, Komunitas Peduli Gajah Wong (KPGW), anggota TNI dan Ibu Lurah yang dilaksanakan pada Ahad, 14 Agustus 2016 dengan total peserta sebanyak 25 orang. Pembukaan PROKASIH sendiri dipusatkan di Kelurahan Giwangan, yaitu pada Kelompok VII KKN ITY yang mana dilakukan upacara secara simbolis dari perwakilan semua kelompok KKN ITY dan dihadiri oleh LPPM, perwakilan UKM ITY, Lurah setempat dan Anggota TNI serta Ketua FORSIDAS. Adapun sambutan pada acara pembukaan PROKASIH dibawakan oleh ketua LPPM, Lurah Giwangan, Perwakilan TNI dan terakhir Ketua FORSIDAS. Program Kali Bersih resmi dibuka oleh Ketua LPPM, Dr. Drs. H. Nasirudin, MS. 

Adapun peralatan yang digunakan pada kegiatan tersebut, antara lain berupa karung sebanyak 50 buah yang disediakan mahasiswa KKN ITY, sarung tangan bantuan dari RT setempat, alat-alat kebersihan yang dibawa oleh warga dan sarana pengangkutan sampah berupa Tossa yang disediakan Badan Lingkungan Hidup (BLH) Kota Yogyakarta. 

Sebelum terjun ke sungai, peserta PROKASIH (Program Kali Bersih) melakukan sesi foto bersama sebagai dokumentasi dan upaya untuk mencairkan suasana bersama warga setempat. Setelah foto bersama, semua peserta terjun membersihkan sungai dari sampah plastik, kayu, kain maupun benda tajam seperti tembaga, seng, pecahan kaca dan masih banyak lagi. Sampah-sampah tersebut dikumpulkan menggunakan karung yang setelahnya diangkut menggunakan Tossa. Warga juga terlihat memotong dahan bambu yang tumbang ke badan sungai yang menghambat aliran air dan ketersediaan cahaya matahari. Dipertengahan kegiatan, kami kedatangan Ibu Lurah Muja-Muju yang sempat membuat suasana semakin riuh. Setelah semua sampah berhasil dikumpulkan ke dalam karung dan dimuat ke Tossa, peserta disediakan snack dan minum oleh Dosen Pembimbing Lapangan Kelompok IV, Ibu Dwi Herniti, S.Hut., M.Sc yang langsung disantap dengan penuh canda tawa dan obrolan-obrolan ringan. 

Dalam pelaksanaan kegiatan PROKASIH, tentunya tidak lepas dari kendala yang menyertainya. Antara lain tentang kurangnya peran warga setempat dari kalangan pemuda, ini juga tidak lepas dari kurangnya koordinasi dan sosialisasi dengan warga. Selain itu, dalam penjemputan sampah menggunakan Tossa BLH sempat menunggu lama. Juga, sampah yang berada di seberang sungai yang ada di wilayah Bantul masih menumpuk. Padahal di wilayah Kota Yogyakarta sendiri sampah sudah berkurang signifikan. Sampah yang ada di bantaran sungai sangat melimpah sehingga pembersihan terkesan belum maksimal. Adapun saran dan rekomendasi untuk program yang sama agar dapat mematangkan konsep kegiatan, didukung dengan sosialisasi yang dapat mencakup semua kalangan.

Post Comment

Comments
0 Comments
5. Silahkan cari dan ubah kata "ID FACEBOOK KAMU" dengan id facebook kamu. Dan lihat hasilnya. Cara memasang Facebook komentar Responsive Untuk anda yang sudah memasang kotak komentar facebook, tutorial ini cocok kamu terapkan di blog kamu yang sudah mendukung fitur responsive. Komentar facebook responsive berikut ini adalah kotak komentar Facebook yang dibuat responsive. Hal ini di lakukan untuk mendukung bagi yang menggunakan template responsive. Yang perlu kamu lakukan adalah menambahkan kode javascript ini: